Berita PopularBidang Peternakan & Kesehatan HewanPublikasi

Waspada PMK, Dispertan Pemalang Periksa Ternak Sapi

Mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang muncul pada ternak sapi di Jawa Timur dan sejumlah wilayah, Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang bergerak cepat melakukan tracking ke beberapa peternak rakyat dan pedagang sapi di wilayah Kabupaten Pemalang.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Wahadi SE MSi, Jumat (12/5) bekerjasama dengan Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta, Polres Pemalang dan dinas instansi terkait melakukan peningkatan kewaspadaan dan pencegahan PMK sejak Rabu (11/5) lalu.

‘Kami sudah melakukan pengambilan sampel pada tujuh ekor ternak sapi yang suspect PMK di Desa Pedurungan, Kertosari, Kebagusan dan Gapura. Sampel akan diuji di BBVet Wates dan keluar hasil dalam dua tiga hari mendatang,” jelasnya.

Untuk antisipasi lebih lanjut, Wahadi mengimbau peternak dan pedagang ternak untuk sementara menunda membeli hewan ternak dari Jawa Timur dan sejumlah daerah yang dilaporkan muncul PMK. Jika terpaksa sudah membeli atau mendatangkan ternak dari luar Kabupaten Pemalang, maka harus dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

“Ternak juga harus dikarantina mandiri di lokasi peternak yang bersangkutan. Jangan dicampur dengan ternak yang sudah ada sebelumnya. Termasuk jika ada hewan yang diindikasikan suspect PMK harus segera dipisah dan dikarantina dari hewan lain,” tegasnya.

Apabila ditemukan gejala PMK, peternak diharap segera melapor ke Dinas Pertanian supaya mendapatkan pelayanan pencegahan dan pengobatan berupa suntikan dan vitamin.

Adapun ciri-ciri hewan terindikasi PMK adalah mengalami demam tinggi sampai 41 derajat, serta pembengkakan kelenjar pertahanan terutama di daerah mandibula atau rahang bawah. Sekitar mulut, moncong, gusi, kuku, ambing atau kelenjar susu hewan juga tampak lepuh atau luka. Hewan tidak mampu berjalan (pincang), hilang nafsu makan dan air liur berlebihan.

Pada kegiatan yang dihadiri Kasat Reskrim Polres Pemalang Achirul Yahya, Wahadi mengimbau kepada pelaku usaha peternakan, untuk meningkatkan kewaspadaan PMK dengan cara sanitasi kandang dan lingkungan secara mandiri dengan melakukan penyemprotan desinfektan. (DS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *