Berita PopularBidang Sarana PrasaranaDokumen SarprasPublikasi

Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

Melihat perkembangan dunia pangan khususnya produk pertanian dimasa kini, sudah menjadi keharusan apabila pertanian dilaksanakan secara organik. Potensi mengembangkan pertanian organik di Indonesia pun terbilang sangat terbuka lebar, hal ini karena tersedianya berbagai unsur tanaman yang berfungsi sebagai pupuk organik

Pupuk organik sudah tidak asing lagi bagi petani-petani di Indonesia. Pada era pertanian klasik pupuk organik yang biasanya terbuat dari kotoran hewan maupun sisa-sisa tumbuhan yang telah membusuk digunakan sebagai bahan andalan penyubur tanaman. Seiring dengan maraknya penggunaan pupuk kimia keberadaan pupuk organik pun mulai ditinggalkan oleh para petani, oleh sebab itu Dinas Pertanian melalui Bidang Sarana Prasarana mencanangkan kembali pembuatan pupuk organik yang membantu petani guna menghadapi permasalahan pupuk di Kabupaten Pemalang yang langka.

Maksud dan tujuan dilaksanakanya sosialisasi dan penyuluhan pembuatan pupuk organik ini yaitu untuk menambah pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan  sumberdaya hayati untuk sesuatu yang bermanfaat. Tujuan sosialisasi dan pembuatan pupuk organik ini yaitu supaya masyarakat tidak terus menerus menggunakan pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan dan supaya masyarakat tidak lagi tergantung dengan pupuk kimia dan mareka juga bisa memanfatkan sisa-sisa pertanian. Sehingga masyarakat mampu dalam memanfatkan sumber dayahayati ataupun memahami proses/langkah-langkah pembuatan pupuk organik

Adapun pelaksanaan kegiatan  ini berupa Mengumpulkan dan mengajak masyarakat berkumpul guna menjelaskan mengenai bahan dan cara pembuatan pupuk organik ini kemudian menjelaskan terlebih dahulu mamfaat penggunaan pupuk organik dan memperkenalkan bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik kepada masyarakat serta melakukan pelatihan langsung cara-cara pembuatan pupuk organik dengan memamfaatkan sekam bahan pertanian organik dan buah-buah busuk yang sudah digiling halus. lalu dilakukan proses fermentasi selama dua minggu di dalam Ember yang tertutup rapat, setelah itu pupuk organik yang telah dilakukan proses fermentasi lalu dilakukan proses penyaringan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *