Berita PopularBidang Peternakan & Kesehatan HewanPublikasi

27 Peternak Pemalang Diwisuda

SEBANYAK 27 orang peternak dari Kabupaten Pemalang yang tergabung dalam tiga kelompok Sekolah Peternakan Rakyat Institut Pertanian Bogor (SPR-IPB) diwisuda, Kamis (9/10/23) di Gedung Perpustakaan Nasional Lantai 2, Jakarta. Wisuda dilakukan oleh Kepala Pusat Studi Pengembangan Pertanian Pedesaan (PSP3) IPB sekaligus penggagas SPR IPB, Prof Dr Ir Muladno MSA IPU.

Ketiga SPR tersebut adalah SPR Nalaguna Slamet Sejahtera Kecamatan Warungpring dengan nilai 81, 87 predikat memuaskan, SPR Belik Berkah Lestari Kecamatan Belik dengan nilai 81,73 predikat memuaskan dan SPR Mendho Pulosari Kecamatan Pulosari dengan nilai 80,45 predikat memuaskan. Mereka diwisuda bersama delapan SPR lainnya dari Kabupaten Lampung Tengah, Lamongan dan Bogor.

 

Muladno mengatakan, wisuda ini dilakukan serempak usai 11 SPR di seluruh Indonesia melakukan pembelajaran dengan dosen-dosen IPB selama sembilan bulan sepuluh hari. Setelah lulus pendidikan, mereka akan tergabung dalam himpunan Solidaritas Alumni SPR Indonesia. Di sana, perkembangan alumni akan dimonitor terus dan diukur setiap dua tahun sekali selama enam tahun.

“SPR ini akan menciptakan pengusaha-pengusaha peternakan kolektif berjamaah, bukan pengusaha perorangan. Diharapkan dengan berjamaah, maka peternakan Indonesia, khususnya peternak rakyat dapat bangkit mandiri tanpa dikuasai perusahaan-perusahaan besar,” tegas Muladno dalam sambutannya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, Drs Muminun MM menyampaikan rasa bangga dan bahagia atas diwisudanya tiga SPR di Kabupaten Pemalang.  Di Pemalang, kegiatan SPR yang merupakan hasil kerjasama dengan IPB sejak tahun 2016 lalu ini, sebelumnya telah melahirkan satu Solidaritas Alumni Sekolah Peternakan Rakyat Indonesia (SASPRI) Pemalang pada Januari 2023 lalu.

“Dengan diwisudanya 3 SPR pada hari ini, kini SASPRI di Kabupaten Pemalang bertambah menjadi empat SASPRI Kawasan, yakni SASPRI Pemalang, SASPRI Warungpring, SASPRI Belik dan SASPRI Pulosari,” katanya.

Muminun berharap, setelah SPR ini menjadi SASPRI maka terjadi perubahan pola pikir, mental dan karakter peternak, khususnya di Pemalang. Perubahan itu sangat fundamental dan itu penting untuk meningkatkan kemampuan teknis dan pemahaman bisnis peternak rakyat dalam menjalankan usaha peternakannya.

“Hendaknya para peternak ini sudah malu untuk minta bantuan dan berganti bersemangat untuk mengharapkan kemitraan bisnis dengan berbagai pihak,” tegasnya.

Wisuda juga dihadiri Rektor IPB, Prof Dr Arif Satria SP MSi. Dalam sambutannya Arif menyampaikan, ada impact dari perguruan tinggi untuk membawa kemajuan wilayah pedesaan di Indonesia. Sampai tahun 2023, IPB sudah menyentuh 6,1 persen desa di Indonesia, salah satunya dengan Program SPR. (Ds)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *